KONTROL DIRI
A.
Pengertian
Kontrol diri (mujahadah al-nafs) adalah
perjuangan sungguh-sungguh atau jihad melawan ego atau nafsu pribadi.
Perjuangan ini dilakukan karena nafsu-diri memiliki kecenderungan untuk mencari
pelbagai kesenangan, masa bodoh terhadap hak-hak yang harus ditunaikan, serta
mengabaikan terhadap kewajiban-kewajiban. Siapa pun yang gemar menuruti apa
saja yang diinginkan oleh hawa nafsunya, maka sesungguhnya ia telah tertawan
dan diperbudak oleh nafsunya itu. Hal inilah yang menjadi salah satu alsan
mengapa Nabi Saw menegaskan bahwa jihad melawan nafsu lebih dahsyat daripada
jihad melawan musuh (qital).
B.
Hadist Tentang
Kontrol Diri
- Hadits tentang kontrol diri
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْفَلْيَسْكُتْ
artinya : “Jika kalian marah, diamlah.”
(HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih)
Kehidupan di dunia adalah konsekwensi setiap manusia. Sama
halnya dengan kematian. Keduanya adalah pasti dan
senantiasa berpasangan bagi setiap manusia. Semua orang pasti mengamini hal
ini. Yang sering menjadi pertanyaan dan rangsangan daya nalar manusia adalah
tujuan hidup dalam setiap kehidupan. Setiap kepala pasti memiliki gagasan yang
berbeda-beda dalam memahami tujuan hidupnya. Seorang materialis umumnya
berpandangan betapa hidup ini ditujukan guna memenuhi hasrat dan kebutuhan
duniawi semata. Sebaliknya, seorang sufi cenderung memandang hidup ini sebagai
suatu masa atau kesempatan untuk mempersiapkan kematian yang merupakan gerbang
memasuki alam ukhrawi. Spektrum pandangan di antara dua kutub tujuan hidup ini
sangatlah luas. Sebagian besar orang mungkin akan lebih bersikap moderat dengan
memilih tujuan hidup di spektrum antara ini. Penulis sendiri menyadari bahwa
tujuan hidup layaknya sufi terlalu muluk untuk disebutkan, namun jelas pula
penulis bukan pengikut paham materialis. Sehingga cukuplah visi dan misi diatas
sebagai tujuan hidup yang senantiasa diupayakan untuk dipegang teguh.
Untuk
mewujudkan visi dan misi tersebut, sangat disadari perlunya penerapan fungsi
Pengendalian Diri (Internal Control) agar setiap langkah dan aktivitas dalam
menjalani hidup selalu terarah pada satu tujuan : tidak mengkhianati visi dan
misi yang telah ditetapkan. Mengapa perlu pengendaliaan diri? Layaknya perahu
yang berlayar tanpa navigasi, mustahil dapat mencapai tujuan ketika terjangan
badai dan gelombang sangat berpotensi membelokan dan mengacaukan arah perahu
dari tujuan. Pengendalian
diri adalah sistim navigasi yang akan mengarahkan hidup kita agar tidak
menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan. Kemungkinan menyimpang tentu saja
ada karena kita hidup tidak sendiri, banyak pengaruh dan hambatan dari luar
diri. Kalaupun terlanjur menyimpang, maka sistem ini akan mengembalikan kita ke
arah yang seharusnya. Sehingga meskipun kadangkala atau bahkan sering keluar
jalur, namun secara konsisten sistem ini akan mengembalikan kita ke tujuan
hidup semula
No comments:
Post a Comment