BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kehidupan kita sehari-hari tidak lepas dari kebutuhan akan bahan
bakar. Bahan
bakar merupakan senyawa kimia yang dapat menghasilkan energi melalui perubahan
kimia. Dari
manakah datangnya energi tersebut atau bagaimana energi tersebut terbentuk?
Energi tersebut terbentuk dari suatu proses pembakaran. Pembakaran adalah
reaksi kimia yang cepat antara oksigen dan bahan yang dapat terbakar, disertai
timbulnya cahaya dan menghasilkan kalor. Kalor tersebutlah yang merupakan energi.
Didalam oksigen juga sangat berpengaruh dalam proses kelangsungan
hidup manusia, hewan, dan tumbuhan. Semua makhluk hidup membutuhkan Oksigen
untuk mempertahankan hidupnya. Manusia dan hewan membutuhkan oksigen untuk
bernafas. Tumbuhan membutuhkan oksigen untuk proses fotosintesis. Makhluk hidup
bias mati tanpa adanya oksigen, karena sumber utama makhluk hidup mampu
bertahan hidup adalah oksigen.
Begitu juga dengan proses pembakaran pada lilin. Lilin akan tetap
menyala jika lilin berada pada tempat terbuka dan cukup udara. Jika lilin yang
menyala itu kita tutup menggunakan gelas (misalnya), dalam waktu 4 detik, api
itu akan padam.
1.2
Rumusan Masalah
a. Apakah pengaruh
gelas yang menutup lilin terhadap nyala api ?
b.
Mengapa air dapat tersedot masuk kedalam gelas ?
c.
Bagaimana nyala api sebelum lilin ditutup oleh gelas ?
1.3 Tujuan
§
Tujuan Penelitian
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh udara terhadap nyala api pada pembakaran lilin.
§
Tujuan Penulisan
Memberikan Informasi tentang pengaruh pembakaran terhadap
tekanan udara.
§
Tujuan Akhir
ü Untuk mengetahui bahwa
bukan hanya makhluk hidup saja yang memerlukan udara.
ü Pembuktian bahwa dalam
proses pembakaran itu juga memerlukan udara.
ü Memahami bagaimana proses pembakaran tersebut
terjadi.
ü Agar dapat mengetahui komponen apa saja yang
dibutuhkan saat proses pembakaranitu terjadi.
ü Agar dapat menyimpulkan hasil percobaan dan
mempresentasikannya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Proses Pembakaran, Pembakaran didefinisikan sebagai reaksi kimia
yang mana oksidan bereaksi cepat dengan bahan bakar untuk melepaskan energi
panas. Pada aplikasinya, oksidan pada pembakaran adalah oksigen pada udara.
Tiga unsur kimia utama dalam elemen mampu bakar(combustible) pada bahan bakar
adalah karbon, hidrogen dan sulfur.
Proses pembakaran
dikatakan sempurna apabila semua karbon di bahan bakar terbakar menjadi karbon
dioksida, hidrogen terbakar menjadi air dan semua sulfur terbakar menjadi
sulfur dioksida, jika kondisi teori pembakaran tidak memenuhi maka pembakaran
tidak sempurna. Proses pembakaran sempurna tanpa oksigen pada
produk disebut teori pembakaran.
2.2 Tekanan
Udara
2.2.1
Pengertian Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk
menggerakkan massa udara dalamsetiap satuan luas tertentu. Diukur dengan
menggunakan barometer. Satuan tekanan udara adalah milibar (mb). Garis yang
menghubungkan tempat- tempat yang sama tekanan udaranyadisebut sebagai isobar.
Dan juga Tekanan udara merupakan tingkat kebasahan udara karena dalam udara air
selalu terkandung dalam bentuk uap air. kandungan uap air dalam udara hangat
lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. kalau udara banyak
mengandung uap air didinginkan maka suhunya
turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu. uap air berubah
menjadi titik-titik air. udara yang mengandung uap air sebanyak yang dapat
dikandungnya disebut udara jenuh.
2.2.2 Pembentukan
Udara
Udara terbentuk dari campuran gas yang
diperlukan oleh semua tanaman danhewan untuk hidup. Ketika bergerak,udara
menekan segala sesuatu yang dilaluinya,misalnyadaun berdesir dan layangan
terangkat tinggi. Gerakan udara yang disebabkan oleh tekanan disebut angin.
Udara yang tak bergerak juga menekan. Bumi dikelilingi oleh lapisan udarasetebal
640 km.
Meskipun ringan,lapisan
udara ini begitu tebal sehingga menekan semua benda kepermukaan tanah dengan
kekuatan yang sama dengan tekanan setebal 10,4 m. Kita tidak merasakan tekanan
udara ke tubuh kita karena tekanannya sama besar pada seluruh tubuh,dancairan
dalam tubuh juga menekan ke luar. Tekanan atmosfer lebih rendah di tempat
tinggi.Tekanan udara pada kapal terbang di ketinggian sekitar 16.000 m di atas
permukaan tanahhanya tekanan di permukaan tanah.
2.2.3. Variasi Tekanan Udara
Tekanan udara dibatasi oleh ruang dan waktu.
Artinya pada tempat dan waktu yang berbeda, besarnya juga berbeda. Tekanan
udara secara vertikal yaitu makin ke atas semakinmenurun. Hal ini dipengaruhi
oleh:
ü
Komposisi
gas penyusunnya makin ke atas makin berkurang.
ü
Sifat
udara yang dapat dimampatkan, kekuatan gravitasi makin ke atas makin lemah.
ü
Adanya
variasi suhu secara vertikal di atas troposfer (>32 km) sehingga makin tinggi tempatsuhu makin naik.
Tekanan udara secara horizontal yaitu variasi
tekanan udara dipengaruhi suhu udara, bahwa daerah yang suhu udaranya tinggi
akan bertekanan rendah dan daerah yang bersuhuudara rendah tekanannya tinggi.
Pola penyebaran tekanan udara horizontal dipengaruhi :
ü
Lintang
tempat.
ü
Penyebaran
daratan dan lautan.
ü Pergeseran posisi matahari tahunan.
2.3 Faktor-Faktor yang Memepengaruhi Tekanan Udara
Faktor-faktor
yang memengaruhi tekanan udara adalah sebagai berikut.
v Tinggi Rendahnya Tempat
Semakin tinggi suatu tempat, lapisan udaranya semakin
tipis dan semakin renggang, akibatnya tekanan udara semakin rendah.Tekanan
udara di suatu tempat pada umumnya dipengaruhi oleh penyinaran matahari. Daerah
yang banyak mendapat sinar matahari mempunyai tekanan udara rendah dan daerah
yang sedikit mendapat sinar matahari mempunyai tekanan udara tinggi.
Tekanan
udara pada suatu tempat berubah sepanjang hari. Alat pencatat tekanan udara
dinamakan barograf. Pada barograf tekanan udara sepanjang hari tergores pada
kertas yang dinamakan barogram. Bila hasilnya dibaca secara teliti, maka
tekanan udara tertinggi terjadi pada pukul 10.00 (pagi) dan pukul 22.00 (malam)
dan tekanan rendah terjadi pada pukul 04.00 (pagi) dan pukul 16.00 (sore).
v Temperatur
Jika temperatur udaranya tinggi, maka volume molekul
udara berkembang, sehingga tekanan udara menjadi rendah, sebaliknya jika
temperatur udara menjadi kecil, maka tekanan udara menjadi tinggi.
2.4
Metode Penelitian
v
Tempat
penelitian : Di Laboraturium Sekolah
v
Waktu
penelitian : Sabtu, 01 Juni 2013
v
Prosedur
kerja :
Ø Alat dan bahan
§
Lilin
§
Gelas
bening/Toples
§
Piring/nampan
§
Korek
api
§
Air
§ Pewarna
Ø Langkah kerja
§ Menyiapkan alat dan bahan.
§ Meletakan 4 lilin di atas nampan/piring (1
lilin letaknya bersebrangan dengan 3 lilin lainnya).
§ Kemudian menyalakan keempat lilin tersebut
diatas nampan yang berisi air yang sudah dicampur dengan pewarna.
§ Mengambil dua buah toples yang berukuran sama.
§ Menutup secara bersamaankedua kubu lilin dengan
toples.
§ Amati dan catat apa yang terjadi
2.5 Teknik pengumpulan data
Teknik
observasi yaitu melakukan percobaan langsung.
v
Hasil Percobaan
ü Lilin
terlebih dahulu padam sedangkan lilin yang satu masih dalam keadaan hidup.
Kemudian air yang berada diluar gelas tersedot masuk ke dalam gelas dan
permukaannya naik.
ü
Pada hasil percobaan dapat diketahui bahwa 3 buah lilin
yang bersebrangan dengan lilin yang satu terlebih dahulu redup, ini disebabkan
bahwa Gas oksigen yang ada didalam toples dipakai bersama-sama oleh 3 buah
lilin sehingga oksigen tersebut lebih cepat habis dan pembakaranpun berhenti
maka dari itu ketiga lilin tersebut redup lebih dulu karena kehabisan udara. Hal ini
membuktikan bahwa gas oksigen diperlukan pada proses pembakaran
ü
ü
Sementara air yang ada nampan/piring yang ada
diluar toples tadi tersedot masuk kedalam toples tersebut sehingga permukaannya
naik. Hal ini disebabkan tekanan udara di dalam toples menyusut karena
pembakaran atau nyala lilin, lalu udara dalam gelas kososng dan tekanan
udarapun rendah, sehingga air mengalir dari tempat bertekanan udara tinggi (di
luar toples) ke tempat yang bertekanan udara rendah (di dalam toples).
BAB
III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian maka dapat kami ambil kesimpulan
yaitu: udara berpengaruh terhadap pembakaran lilin, dibuktikan dengan padamnya
lilin saat lilin ditutup dengan gelas. Hal ini disebabkan karena ketika terjadi
pembakaran dalam gelas, awalnya terjadi pengembangan udara, pada saat yang sama
terjadi peningkatan uap air dalam udara. Lilin ditutup dengan gelas akan padam
karena kehabisan oksigen. Diruang tertutup oksigen terbatas, hasil
pembakarannya Karbondioksida mengumpul digelas, sehingga lilin padam kehabisan
oksigen.
Dari kedua percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Proses pembakaran memerlukan udara dan ketika udara mendingin, tekanannya menyusut.
Dari kedua percobaan dan pengamatan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Proses pembakaran memerlukan udara dan ketika udara mendingin, tekanannya menyusut.
BAB
IV
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU
IPA (Science Education Development and Empowerment Centre) Copyright@ by IT and
Multimedia Division 2007
http://www.p4tkipa.org/lihat.php?id=ARTIKEL&hari=SD&%20tanggal=17&%20bulan=Mei%20&%20oleh=Drs.Darliana,%20M.Si (diakses) 11
Juni 2013
SAKTIYONO.IPA BILOGI SMP DAN MTS
JILID 2.ESIS
No comments:
Post a Comment