BAB I
PENDAHULUAN
A.
DASAR GELOMBANG SINAR X
Pernahkan anda mendengar
kata X-Ray/Sinar X? Di dunia kedokteran hal ini sangatlah penting guna
mendiagnosa/memeriksa suatu penyakit yang ada di dalam tubuh. Misalnya penyakit
paru,keretakan tulang,pemeriksaan rahim ibu yang sedang mengandung janin atau
juga pembengkakan sel di dalam tubuh.
Radiasi sinar-X merupakan
suatu gelombang elektromagnetik dengan gelombang pendek Gelombang
elektromagnetik banyak jenisnya antara lain sinar lampu, ultra violet, infra
merah, gelombang radio, dan TV. Sinar-X mempunyai daya tembus yang cukup tinggi
terhadap bahan yang dilaluinya. Dengan demikian sinar-X dapat dimanfaatkan
sebagai alat diagnosis dan terapi di bidang kedokteran nuklir. Perangkat
sinar-X untuk diagnosis disebut dengan photo Rontgen sedangkan yang untuk
terapi disebut Linec (Linier Accelerator). Dengan perkembangan teknologi dewasa
ini maka photo Rontgen dapat di tingkatkan fungsinya lebih luas yaitu melalui
alat baru yang disebut dengan CT. Scan (Computed Tomography Scan). Adanya
peralatan peralatan yang menggunakan sinar-X maka akan membantu dalam
mendiagnosis dan pengobatan (terapi) suatu penyakit, sehingga dapat
meningkatkan kesehatan masyarakat. Untuk di tingkat daerah peralatan yang
menggunakan sinar-X masih terbatas hanya pada pesawat Rontgen. Karena pesawat
radioterapi membutuhkan catu daya listrik yang cukup besar, pada hal sumber
listrik di daerah relatip masih rendah. Oleh sebab itu pembahasan disini lebih
dititik beratkan pada penggunaan sinar-X untuk pesawat Rontgen. Kata kunci :
sinar-X, Photo Rontgen, CT-scan, Linac.
B.
SEJARAH PENEMUAN SINAR X
WILHELM
CONRAD RONTGEN si
penemu sinar x yang di lahirkan pad 27 maret 1845,di Lennep jerman. Anak seorang pedagang.Pada usia 3
tahun keluarganya pindah ke APELDOORN Belanda.ia kemudian masuk insitut
Martinus Herman Van Doorn.
Rontgen
belajar Fisika Universitas Utrecht tahun 1865. Ia kemudian masuk dalam jurusan
Rekayasa Mekanik di Politeknik zurich Swiss dan bekerja di laboratorium Kundt
di bawah bimbingan dosennya-Clausius. Rontgen memperoleh gelar PhD.tahun 1869,
kemudian terbang ke Prancis mengajar di Univesitas Strasbourg sebagai guru
besar bidang Fisika. Tak lama kemudian ia pindah ke Jerman tahun 1900 menjadi
ketua jurusan Fisika Universitas Munich atas permintaan
khusus pemerintah Provinsi Bavaria.
Karya
pertamanya dipublikasikan tahun 1870 tentang “panas gas yang spesifik”,
kemudian disusul karya tulis tentang “konduksi panas Kristal.Tanggal 8 November
1895 Rontgen melakukan percobaan dengan “Cathode”, sinar Cathode terdiri atas
arus elektron. Arus diproduksi menggunakan voltase tinggi antara electrode yang
ditempatkan pada masing-masing ujung tabung gelas yang udaranya hampir di
kosongkan seluruhnya.
Sinar
cathode ini tidak khusus merembes dan sudah distop oleh beberapa sentimeter
udara. Pada peristiwa ini Rontgen sudah sepenuhnya menutup tabung sinar cathode
dengan kertas hitam tebal sehingga biarpun listrik dinyalakan, tak ada cahaya
yang bisa terlihat dari tabung.
Akan
tetapi, takkala Rontgen menyalakan arus listrik di dalam tabung sinar cathode,
dia terperanjat melihat bahwa cahaya mulai memijar pada layar yang terletak
dekat bangku seperti distimulir oleh sinar lampu. Dia padamkan tabung dan layar
(yang terbungkus barium platino cyanide). Lalu cahaya berhenti memijar. Karena
tabung sinar cathode sepenuhnya tertutup. Rontgen segera sadar bahwa suatu
bentuk radiasi yang tak kelihatan mesti datang dari tabung ketika cahaya
listrik dinyalakan. Karena ini merupakan hal yang misterius, dia sebut radiasi
yang tampak itu “sinar-X” yang merupakan lambang matematik biasa untuk sesuatu
yang tidak diketahui.
Tergiur
oleh penemuannya yang kebetulan itu, Rontgen menyisihkan
penyelidikan-penyelidikan lainnya dan ia pusatkan perhatian terhadap penelaahan
hal ihwal yang terkandung dalam “Sinar-X”. Sesudah beberapa minggu bekerja
keras, dia menemukan bukti-bukti lain sebagai berikut:
1. Sinar X bisa
membuat sinar pelbagai benda kimia selain brium platinocyanide.
2. Sinar X dapat
menerobos lewat berbagai benda yang tak tembus oleh cahaya biasa. Rontgen
menemukan bahwa sinar-X dapat menembus dagingnya, tetapi berhenti pada
tulangnya. Dengan jalan meletakkan tangannya antara tabung sinar cathode dan
layar yang bersinar, Rontgen dapat melihat di layar bayangan dari tulang
tangannya.
3. Sinar X berjalan
menurut garis lurus; tidak seperti partikel bermuatan listrik, sinar X tidak
terbelokkan oleh bidang magnet.
Bulan Desember 1895 Rontgen menulis kertas kerja pertamanya mengenai sinar-X. Laporannya dalam waktu singkat menggugah perhatian dan kegemparan. Dalam tempo beberapa bulan, banyak ilmuwan melakukan penyelidikan sinar-X dan dalam tempo setahun sekitar 1000 kertas kerja diterbitkan tentang masalah itu.
Bulan Desember 1895 Rontgen menulis kertas kerja pertamanya mengenai sinar-X. Laporannya dalam waktu singkat menggugah perhatian dan kegemparan. Dalam tempo beberapa bulan, banyak ilmuwan melakukan penyelidikan sinar-X dan dalam tempo setahun sekitar 1000 kertas kerja diterbitkan tentang masalah itu.
Salah
seorang ilmuwan yang penyelidikannya langsung pada hasil penemuan Rontgen
adalah Antoine Henry Becquerel. Orang ini meskipun maksud utamanya menyelidiki
sinar-X, justru menemukan fenomena penting tentang radioaktivitas. Secara umum
sinar-X bekerja bila energi tinggj elektron mengenai sasaran. Sinar-X itu
sendiri tidak mengandung elektron. Akan tetapi, gelombang yang dapat terlihat
mata (yaitu gelombang cahaya), kecuali panjang gelombang sinar-X jauh lebih
pendek.
Sinar-X
juga banyak dipergunakan untuk keperluan industri, misalnya bisa digunakan
untuk mengukur tebal suatu benda atau mencari kerusakan yang tersembunyi.
Sinar-X juga berfaedah pada banyak bidang penyelidikan ilmiah, mulai dari
biologi hingga astronomi. Sinar-X menyuguhkan kepada para ilmuwan sejumlah
besar informasi yang berkaitan dengan atom dan struktur molekul
Rontgen tak mempunyai anak karena itu dia dan istrinya,
Anna Bertha Ludwig kemudian mengadopsi anak seorang gadis, tahun 1901 Rontgen
menerima hadiah Nobel bidang fisika yang untuk pertama kalinya diberikan pada
bidang itu. Dia tutup
usia di Munich, Jerman pada 10 Februari 1923.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN SINAR X
Adalah
pancaran gelombang
elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya
sinar ultraviolet, tetapi mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek
sehingga dapat menembus benda-benda x-ray foto. Sinar-X juga adalah salah satu
bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10
nanometer ke 100 picometer (mirip dengan frekuensi dalam jangka 30 PHz to 60
EHz). Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medikal dan
Kristalografi sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat
berbahaya.
Sinar-X diamati pertama kali oleh
Roentgen pada 8 Nopember 1895, pada saat ia sedang bekerja dengan tabung
Crookes di laboratoriumnya di Universitas Wurzburg. Dia mengamati nyala hijau
pada tabung yang sebelumnya menarik perhatian Crookes. Roentgen selanjutnya
mencoba menutup tabung itu dengan kertas hitam agar tidak ada cahaya tampak
yang dapat lewat. Namun, ternyata masih sinar tidak tampak yang lewat.
Saat Roentgen menyalakan sumber
listrik tabung untuk penelitian sinar katoda, ia mendapatkan ada sejenis cahaya
berpendar pada layar yang terbuat dari barium platinosianida. Jika sumber
listrik dipadamkan maka cahaya pendar pun hilang. Roentgen segera menyadari
bahwa sejenis sinar yang tidak kelihatan telah muncul dari dalam tabung sinar
katoda. Karena sebelumnya tidak pernah dikenal maka sinar ini diberi nama
sinar-X. Untuk menghargai jasanya, sinar itu dinamakan juga sinar Roentgen.
Nyala hijau yang terlihat oleh
Crookes dan Roentgen ternyata merupakan gelombang cahaya yang dipancarkan oleh
dinding kaca tabung sewaktu elektron menabrak dinding itu. Pada saat yang
bersamaan, elektron itu merangsang atom pada kaca untuk mengeluarkan gelombang
elektromagnetik yang panjang gelombangnya sangat pendek, dalam bentuk sinar-X.
Sejak saat itu, para ahli fisika mengetahui bahwa sinar-X dapat dihasilkan bila
elektron dengan kecepatan yang sangat tinggi menabrak atom.
Tergiur oleh penemuannya yang tidak
sengaja itu, Roentgen menyisihkan penyelidikan-penyelidikan lain dan memusatkan
perhatiannya pada penyelidikan sinar-X. Dalam mempelajari sinar yang baru
ditemukannya itu, Roentgen mendapatkan bahwa jika bahan yang tidak tembus oleh
cahaya ditempatkan di antara tabung dan layar pendar, maka intensitas
perpendaran pada layar itu berkurang, namun tidak hilang sama sekali. Hal ini
menunjukkan bahwa sinar itu dapat menerobos bahan yang tidak tembus oleh cahaya
biasa (cahaya tampak). Di samping itu, Roentgen juga bisa melihat bayangan tulang
tangannya pada layar yang berpendar dengan cara menempatkan tangannya di antara
tabung sinar katoda dan layar. Ia juga menemukan sinar-X dapat memendarkan
berbagai senyawa kimia lain seperti senyawa calsium, kaca uranium, kalsit,
serta batu garam. Hal lain yang dibuktikannya adalah sinar-X bukan partikel
bermuatan karena berjalan melintasi garis lurus, tidak dibelokkan oleh medan
listrik maupun medan magnet.
B.
SIFAT DAN JENIS
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK SINAR X
Salah
satu jenis gelombang yang terdapat di alam adalah gelombang elektromagnetik. Cahaya
yang kita nikmati setiap harinya termasuk ke dalam gelombang elektromagnetik.
Sinar inframerah sinar ultraviolet juga masuk dalam kategori gelombang
elektromagnetik. Defenisi gelombang elektromagnetik adalah gelombang
yang dalam perambatannya tidak memerlukan medium. Setiap jenis gelombang
mempunyai sifat tersendiri.
v Sifat gelombang
elektromagnetik,
yaitu:
1.
Gelombang elektromagnetik dapat menjalar, melalui ruang
hampa dengan kecepatan mendekati 300 juta meter per detik (m/s).
2.
Gelombang elektromagnetik terdiri atas medan listrik dan
medan magnet, dan termasuk gelombang transversal. Gelombang elektromagnetik
dihasilkan oleh getaran medan-medan listrik dan medan-medan magnet yang saling
tegak lurus dan menghasilkan arah penjalaran gelombang saling tegak lurus satu
dengan lainnya.
3.
Mempunyai daya tembus
yang tinggi Sinar X dapat menembus bahan dengan daya tembus yang sangat besar,
dan digunakan dalam proses radiografi.
4.
Mempunyai panjang gelombang yang pendek Yaitu : 1/10.000
panjang gelombang yang kelihatan.
5.
Mempunyai efek fotografi. Sinar X dapat menghitamkan emulsi
film setelah diproses di kamar gelap.
6.
Mempunyai sifat berionisasi.Efek primer sinar X apabila
mengenai suatu bahan atau zat akan menimbulkan ionisasi partikel-partikel bahan
zat tersebut.
7.
Mempunyai efek biologi. Sinar X akan menimbulkan
perubahan-perubahan biologi pada jaringan. Efek biologi ini digunakan dalam
pengobatan radioterapi.
v
Jenis
gelombang elektromagnetik
lainnya adalah sinar-X.
Sinar-X memiliki panjang gelombang lebih kecil daripada sinar ultraungu.
Sinar-X dihasilkan ketika elektron-elektron yang bergerak cepat kehilangan
energi dengan cepat. Sinar-X dapat menembus benda-benda padat, misal: kayu yang
tebalnya beberapa cm, pelat aluminium setebal 1 cm. Sinar-X dapat memberi efek
pada film. Tulang-tulang pada badan kita tidak mudah ditembus cahaya seperti
jaringan sel-sel tubuh lainnya. Oleh karena itu sinar-X dapat digunakan untuk
memotret kedudukan tulang-tulang, khususnya untuk menentukan letak tulang yang
patah.
Sinar gamma termasuk juga dalam jenis
gelombang elektromagnetik. Sinar ini memiliki spektrum gelombang yang
memiliki daya tembus lebih kuat dan lebih berbahaya daripada sinar-X. Sinar ini
dihasilkan dari peristiwa radioaktivitas dari unsur-unsur tidak stabil atau
dari proses penghancuran antara positron dan elektron.
C.
MANFAAT SINAR X
Kedokteran nuklir merupakan cabang ilmu kedokteran yang menggunakan sumber
radiasi terbuka berasal dari disintegrasi inti radionuklida buatan, untuk
mempelajari perubahan fisiologi, anatomi dan biokimia, sehingga dapat digunakan
untuk tujuan diagnostik, terapi dan penelitian kedokteran. Radioisotop
dapat dimasukkan ke tubuh pasien (studi invivo) maupun hanya direaksikan saja
dengan bahan biologis antara lain darah, cairan lambung, urine, dan sebagainya,
yang diambil dari tubuh pasien, yang lebih dikenal sebagai studi invitro
(dalam gelas percobaan).Pada studi invivo, setelah radioisotop dapat
dimasukkan ke tubuh pasien melalui mulut, suntikan, atau dihirup lewat hidung,
maka informasi yang dapat diperoleh dari pasien dapat berupa: Citra atau
gambar dari organ/bagian tubuh pasien yang diperoleh dengan bantuan peralatan
kamera gamma ataupun kamera positron (teknik imaging). Kurvakurva kinetika
radioisotop dalam organ/bagian tubuh tertentu dan angkaangka yang
menggambarkan akumulasi radioisotop dalam organ/bagian tubuh tertentu Pesawat
SinarX disamping citra atau gambar yang diperoleh
dengan kamera gamma ataupun kamera positron Radioaktivitas yang terdapat
dalam contoh bahan biologis )darah, urine, dll) yang diambil dari tubuh pasien,
dicacah dengan instrumen yang dirangkaikan pada detektor radiasi (teknik nonimaging).
Data yang diperoleh baik dengan teknik imaging maupun teknik nonimaging
memberikan informasi mengenai fungsi organ yang diperiksa.
Pencitraan pada kedokteran
nuklir dalam beberapa hal berbeda dengan pencitraan dalam radiologi Perobatan antara lain :
ü
Sinar-X lembut
digunakan untuk mengambil gambar foto yang dikenal sebagai radiograf. Sinar-X
boleh menembusi badan manusia tetapi diserap oleh bahagian yang lebih tumpat
seperti tulang. Gambar foto sinar-X digunakan untuk mengesan kecacatan tulang,
mengesan tulang yang patah dan menyiasat keadaan organ-organ dalam badan.
ü
Sinar-X keras
digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanser. Kaedah ini dikenal sebagai
radioterapi.
ü
Analisis kondisi
tulang
ü
Penentuan Kerapatan
Tulang Dengan Bone Densitometer
Perindustrian
Perindustrian
Dalam bidang perindustrian, sinar-X boleh digunakan untuk:
ü
mengesan kecacatan
dalam struktur binaan atau bahagian-bahagian dalam mesin dan enjin.
ü
menyiasat rekahan
dalam pipa logam, dinding konkrit dan dandang tekanan tinggi.
ü
memeriksa retakan
dalam struktur plastic dan getah.
Penyelidikan
Penyelidikan
ü
Sinar-X digunakan
untuk menyelidik struktur hablur dan jarak pemisahan antara atom-atom dalam
suatu bahan hablur.
D.
KELEBIHAN DAN
KELEMAHAN SINAR X
v KELEBIHAN / KEUNTUNGAN SINAR X
·
Keupayaan menembusi
jirim padat.
·
Kesan pendarcahaya memberikan
kesan cahaya kepada sebatian kimia seperti zink sulfida, kalsium tungstat dan
barium platinosiamida.
·
Kesan fotografi –
memberikan penghitaman kepada filem apabila didedah kepada sinar-X.
·
Kesan pengionan –
alur sinar-X yang lintas melalui gas memindahkan tenaganya kepada
molekul-molekul yang seterusnya akan berpecah kepada zarah yang bercas positif
dan negatif.Kesan biologi – sinar-X bertindak dengan kesemua tisu hidup yang
terdapat dalam badan.
v KELEMAHAN / KERUGIAN SINAR X
Setelah Roentgen memperlihatkan hasil pemotretan dengan
sinar-X terhadap tangan istrinya yang memakai cincin, dimana pada gambar
tersebut terlihat dengan jelas ruas-ruas tulang jari tangannya, maka manusia
mulai menyadari akan manfaat besar yang dapat diperoleh dari pemenuan radiasi
pengion tadi. Pemanfaatan radiasi pengion dalam bidang kedokteran,
terutama sinar-X, berkembang pesat beberapa saat setelah penemuan radiasi
tersebut. Penguasaan pengetahuan mengenai radiasi pengion oleh umat manusia
yang terus meningkat dari waktu ke waktu juga memungkinkan dimanfaatkannya
radiasi tersebut dalam berbagai bidang kegiatan di luar kedokteran, di samping
pemanfaatan-nya di dalam bidang kedokteran sendiri juga terus mengalami
peningkatan.
Beberapa efek
merugikan yang muncul pada tubuh manusia karena terpapari sinar-X dan gamma
segera teramati beberapa saat setelah penemuan kedua jenis radiasi tersebut.
Efek merugikan tersebut berupa kerontokan rambut dan kerusakan kulit. Pada
tahun 1897 di Amerika Serikat dilaporkan adanya 69 kasus kerusakan kulit yang
disebabkan oleh sinar-X, sedang pada tahun 1902 angka yang dilaporkan meningkat
menjadi 170 kasus. Pada tahun 1911 di Jerman juga dilaporkan adanya 94 kasus
tumor yang disebabkan oleh sinar-X. Meskipun beberapa efek merugikan dari
sinar-X dan gamma telah teramati, namun upaya perlindungan terhadap bahaya
penyinaran sinar-X dan gamma belum terfikirkan. Marie Curie, penemu bahan
radioaktif Po dan Ra meninggal pada tahun 1934 akibat terserang oleh leukemia.
Penyakit tersebut besar kemungkinan akibat paparan radiasi karena seringnya
beliau berhubungan dengan bahan-bahan radioaktif.
BAB III
PENUTUP
Sinar X merupakan pancaran gelombang
elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya sinar
ultraviolet, tetapi mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek sehingga
dapat menembus benda-benda.
A.
PROSES TERJADINYA SINAR X
Ø Di dalam tabung roentgen ada
katoda dan anoda dan bila katoda (filament) dipanaskan lebih dari 20.000
derajat C sampai menyala dengan mengantarkSan listrik dari transformator,
Ø Karena panas maka electron-electron
dari katoda (filament) terlepas.
Ø Dengan memberikan tegangan tinggi
maka electron-elektron dipercepat gerakannya menuju anoda (target),
Ø Elektron-elektron mendadak
dihentikan pada anoda (target) sehingga terbentuk panas (99%) dan Sinar X
(1%),
Ø Sinar X akan keluar dan diarahkan
dari tabung melelui jendela yang disebut diafragma,
Ø Panas yang ditimbulkan ditiadakan
oleh radiator pendingin.
B.
MANFAAT SINAR X
digunakan untuk mengambil gambar
foto yang dikenal sebagai radiograf. Sinar-X boleh menembusi badan manusia
tetapi diserap oleh bahagian yang lebih tumpat seperti tulang. Gambar foto
sinar-X digunakan untuk mengesan kecacatan tulang, mengesan tulang yang patah
dan menyiasat keadaan organ-organ dalam badan.
Sinar-X keras digunakan untuk
memusnahkan sel-sel kanser. Kaedah ini dikenal sebagai radioterapi.
C.
BAHAYA SINAR X
Biasanya, masyarakat awam menyebutnya
dengan sebutan ‘’foto rontgen’’. selain bermanfaat, sinar x
mempunyai efek/dampak yang sangat berbahaya bagi tubuh kita yaitu apabila di
gunakan secara berlebihan maka akan dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya,
misalnya kanker. oleh sebab itu para dokter tidak menganjurkan terlalu sering
memakai ‘’foto rontgen’’ secara berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
http://usupress.usu.ac.id/files/Dental%20Radiologi%20Prinsip%20dan%20Teknik_Final_Normal_bab%201.pdf
No comments:
Post a Comment