Friday, November 1, 2013

ARTIKEL "KONTROL DIRI"



KONTROL DIRI

A.                Pengertian
Kontrol diri (mujahadah al-nafs) adalah perjuangan sungguh-sungguh atau jihad melawan ego atau nafsu pribadi. Perjuangan ini dilakukan karena nafsu-diri memiliki kecenderungan untuk mencari pelbagai kesenangan, masa bodoh terhadap hak-hak yang harus ditunaikan, serta mengabaikan terhadap kewajiban-kewajiban. Siapa pun yang gemar menuruti apa saja yang diinginkan oleh hawa nafsunya, maka sesungguhnya ia telah tertawan dan diperbudak oleh nafsunya itu. Hal inilah yang menjadi salah satu alsan mengapa Nabi Saw menegaskan bahwa jihad melawan nafsu lebih dahsyat daripada jihad melawan musuh (qital).

B.                 Hadist Tentang Kontrol Diri

- Hadits tentang kontrol diri

إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْفَلْيَسْكُتْ
artinya : “Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih)

C.                 Kesimpulan
            Kehidupan di dunia adalah konsekwensi setiap manusia. Sama halnya dengan kematian. Keduanya adalah pasti dan senantiasa berpasangan bagi setiap manusia. Semua orang pasti mengamini hal ini. Yang sering menjadi pertanyaan dan rangsangan daya nalar manusia adalah tujuan hidup dalam setiap kehidupan. Setiap kepala pasti memiliki gagasan yang berbeda-beda dalam memahami tujuan hidupnya. Seorang materialis umumnya berpandangan betapa hidup ini ditujukan guna memenuhi hasrat dan kebutuhan duniawi semata. Sebaliknya, seorang sufi cenderung memandang hidup ini sebagai suatu masa atau kesempatan untuk mempersiapkan kematian yang merupakan gerbang memasuki alam ukhrawi. Spektrum pandangan di antara dua kutub tujuan hidup ini sangatlah luas. Sebagian besar orang mungkin akan lebih bersikap moderat dengan memilih tujuan hidup di spektrum antara ini. Penulis sendiri menyadari bahwa tujuan hidup layaknya sufi terlalu muluk untuk disebutkan, namun jelas pula penulis bukan pengikut paham materialis. Sehingga cukuplah visi dan misi diatas sebagai tujuan hidup yang senantiasa diupayakan untuk dipegang teguh.
Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, sangat disadari perlunya penerapan fungsi Pengendalian Diri (Internal Control) agar setiap langkah dan aktivitas dalam menjalani hidup selalu terarah pada satu tujuan : tidak mengkhianati visi dan misi yang telah ditetapkan. Mengapa perlu pengendaliaan diri? Layaknya perahu yang berlayar tanpa navigasi, mustahil dapat mencapai tujuan ketika terjangan badai dan gelombang sangat berpotensi membelokan dan mengacaukan arah perahu dari tujuan. Pengendalian diri adalah sistim navigasi yang akan mengarahkan hidup kita agar tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan. Kemungkinan menyimpang tentu saja ada karena kita hidup tidak sendiri, banyak pengaruh dan hambatan dari luar diri. Kalaupun terlanjur menyimpang, maka sistem ini akan mengembalikan kita ke arah yang seharusnya. Sehingga meskipun kadangkala atau bahkan sering keluar jalur, namun secara konsisten sistem ini akan mengembalikan kita ke tujuan hidup semula

No comments: