Monday, January 27, 2014

STRUKTUR ATOM HYDROGEN



BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang
Atom merupakan partikel yang sangat kecil yang tersusun atas partikel subatom, yaitu proton, electron, dan neutron. Perkembangan  model atom dimulai dari yang hipotesis-hipotesis. Kemudian seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi banyak teori-teori atom yang baru dari hasil pemikiran para ilmuwan yang menghasilkan fakta-fakta percobaan dan melengkapi bahkan memperbaruhi dari teori sebelumnya, hingga  akhirnya model atom mengalami modifikasi menjadi model yang sekarang dikenal.
Pada saat sekarang, pengambaran dari sebuah atom telah semakin sempurna dan lengkap dan semakin banyak partikel-partikel  penyusun atom yang  ditemukan. Sehingga, model atom selalu mengalami perubahan.
Oleh karena itu, dalam makalah ini kami mencoba  menguraikan beberapa tentang atom, mulai dari awal mula perkembangan model atom,  timbulnya  teori-teori tentang atom dan susunan atom.

1.2       Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang menjadi bahasan yang diuraikan dalam makalh ini adalah :
1.      Perkembangan atom
2.      Stuktur atom hydrogen
3.      Bilangan kuantum dan jenisnya
4.      Spektrum absorsi dan emisi
5.      Energi ionisasi

1.3              Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan utama dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan yang lebih rinci mengenai atom yang belum diketahui sebelumnya.Sehingga makalah ini dapat menjadi salah satu sumber bagi para pembaca. Selain itu, pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas  terstruktur dari mata kuliah kimia anorganik.
Dengan membaca makalah ini, kami berharap banyak manfaat yang anda peroleh yang tidak hanya sebatas pengetahuan tentang atom. Tetapi dapat meningkatkan dasar keimanan kepada Allah SWT yang telah menciptakan suatu  partikel yang sangat kecil tetapi memberikan manfaat yang sangat  besar kepada hambaNya.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1              Perkembangan Atom
a.      Teori Atom John Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang atom. Teori atom Dalton didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi”. Sedangkan Prouts menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap”. Dari kedua hukum tersebut Dalton mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Hipotesa Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pejal seperti pada tolak peluru. Seperti gambar berikut ini:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMvf4Xet0isSe8qTH3l0N4qD-CCzZ0sADxCDMiISncocwowfhr4vmZCFNYF_d7hN-vhJDToOrCudkSTWIZrIt_RbIaIXbjQT4An1KOJfMHBhyphenhyphen-Db-52roID4bFm-GB4394Iyi_5agMLac/s400/Teori+Atom+John+Dalton.gif

Kelemahan:
Teori dalton tidak menerangkan hubungan antara larutan senyawa dan daya hantar arus listrik.

b.      Teori Atom J. J. Thomson
Berdasarkan penemuan tabung katode yang lebih baik oleh William Crookers, maka J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode dan dapat dipastikan bahwa sinar katode merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan diantara katode dan anode. Dari hasil percobaan ini, Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom (partikel subatom) yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.
Atom merupakan partikel yang bersifat netral, oleh karena elektron bermuatan negatif, maka harus ada partikel lain yang bermuatan positifuntuk menetrallkan muatan negatif elektron tersebut. Dari penemuannya tersebut, Thomson memperbaiki kelemahan dari teori atom dalton dan mengemukakan teori atomnya yang dikenal sebagai Teori Atom Thomson. Yang menyatakan bahwa:

“Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron”

Model atomini dapat digambarkan sebagai jambu biji yang sudah dikelupas kulitnya. biji jambu menggambarkan elektron yang tersebar marata dalam bola daging jambu yang pejal, yang pada model atom Thomson dianalogikan sebagai bola positif yang pejal. Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgu4RV53qct5KTgEAEdYvJvAgM3P_jqaNqJUD9sDXknTU7kbIV0CFtoUcllAxu4CqFAZ_xHuaCC9otlxMLaD_vOWpXwQbLAq0bRAdYOGBQn5OCcXPmhhXG30sUACqodpwu4qb8Co-v5PIc/s400/Teori+Atom+J.+J.+Thomson.jpg

Kelemahan:
Kelemahan model atom Thomson ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.

c.       Teori Atom Rutherford
Rutherford bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden) melakukan percobaan yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas. Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok sudut 90° bahkan lebih.
Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh beberapa kesipulan beberapa berikut:

Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif agar tidak saling tolak menolak.
­­­­­ Model atom Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut:

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirXlGHaxt5Uo52lhvBrl5prcM-311jRMay3MxR0opEyhon3t6byIgRS026HdMT7oA4IWi499WI3unq-WguXFoy1Tr8LQvqeUI8jvoe739xkruEb-2-uaiAIK72m7n85U9gVURB4oub7ew/s320/Teori+Atom+Rutherford.jpg
Kelemahan:
Tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom.


4. Teori Atom Bohr
Ada tahun 1913, pakar fisika Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui percobaannya tentang spektrum atom hidrogen.
Percobaannya ini berhasil memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat postulat, sebagai berikut:

Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar disekeliling inti.
Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck.
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuh71AbTdMy1kyoSpIjNzWh8mY9jdIgNc4GHnILdcAHC22jieq1UNlQTczSnXxcxH5eych1rPV-Dsf4Uuc6lbcHpEYWJ7MzXpsbDoPEsgcRIaeAkN6vJAhcXLNTemDc4CAK4Xm_vJDLyw/s1600/Teori+Atom+Bohr.gif
Kelemahan:
Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak.

d.      Teori Atom Modern
Model atom mekanika kuantum dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom”.

Daerah ruang di sekitar inti dengan kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6e8sNKCXp_jPARQV2b1YSzdFgCKZcINI6IVO_hev0u-qm4LOT_NQA7wF4lpV47Ta7I0GELGsi7wmnXX3TpbKSQagWQJksoESkxCTtbAB0ttvTC4D7sC8pyOR7W2OoCp_OtEZRHhwgxb0/s320/Teori+Atom+Modern.jpg

Persamaan Schrodinger.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzBf56i2EVvU_pgVxCPg0qIrzELQxX-JhIJfUmDZ20viuwxtlig1JtVZocNSSnREqnNNdJMyklhxNkOY2WQ2D7hlbaoF-jobjaj6S-RS295TXcrMJ03dC8CToSYftxdMC8vbhdXw8d5W4/s320/KIMIA.gif


x,y dan z    :  Posisi dalam tiga dimensi
Y               :  Fungsi gelombang
m               Massa
ђ                :   h/2p dimana h = konstanta plank dan p = 3,14
E                :  Energi total
V               :  Energi potensial

Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
Awan elektron disekitar inti menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.

Ciri khas model atom mekanika gelombang

Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.

2.2              Struktur Atom Hydrogen
Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.  Inti atom mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom dapat berikatan satu sama lainnya membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan merupakan ion. Atom dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron pada inti atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.

Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani, yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom, membuktikan bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi.  Prinsip-prinsip mekanika kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom.

Relatif terhadap pengamatan sehari-hari, atom merupakan objek yang sangat kecil dengan massa yang sama kecilnya pula. Atom hanya dapat dipantau menggunakan peralatan khusus seperti mikroskop penerowongan payaran. Lebih dari 99,9% massa atom berpusat pada inti atom, dengan proton dan neutron yang bermassa hampir sama. Setiap unsur paling tidak memiliki satu isotop dengan inti yang tidak stabil yang dapat mengalami peluruhan radioaktif. Hal ini dapat mengakibatkan transmutasi yang mengubah jumlah proton dan neutron pada inti. Elektron yang terikat pada atom mengandung sejumlah aras energi, ataupun orbital, yang stabil dan dapat mengalami transisi di antara aras tersebut dengan menyerap ataupun memancarkan foton yang sesuai dengan perbedaan energi antara aras. Elektron pada atom menentukan sifat-sifat kimiawi sebuah unsur dan memengaruhi sifat-sifat magnetis atom tersebut.

2.3              Bilangan Kuantum dan Jenisnya
Bilangan Kuantum Persamaan gelombang oleh Erwin Schrodinger memperjelas kemungkinan ditemukannya elektron melalui bilangan-bilangan kuantum. Daerah paling mungkin ditemukannya elektron disebut orbital, sehingga bilangan-bilangan akan memperjelas posisi elektron dalam atom.
Ada empat bilangan kuantum yang akan kita kenal, yaitu bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum Azimut (I), bilangan kuantum magnetic (m) dan bilangan kuantum spin (s).
1.      Bilangan Kuantum Utama
Dalam model atom Bohr, elektron dikatakan berada di dalam lintasan stasioner dengan tingkat energi tertentu. Tingkat energi ini berkaitan dengan bilangan kuantum utama dari elektron. Bilangan kuantum utama dinyatakan dengan lambang n sebagaimana tingkat energi elektron pada lintasan atau kulit ke-n.
Bisa dikatakan bahwa bilangan kuantum utama berkaitan dengan kulit elektron di dalam atom. Bilangan kuantum utama membatasi jumlah elektron yang dapat menempati satu lintasan atau kulit berdasarkan persamaan berikut.
Jumlah maksimum elektron pada kulit ke-n adalah 2n2
Tabel 1. Hubungan jenis kulit dan nilai bilangan kuantum utama.
Jenis Kulit
Nilai (n)
K
1
L
2
M
3
N
4
2.      Bilangan Kuantum Azimut (I)
Elektron yang bergerak mengelilingi inti atom memiliki momentum sudut. Efek Zeeman yang teramati ketika atom berada di dalam medan magnet berkaitan dengan orientasi atau arah momentum sudut dari gerak elektron mengelilingi inti atom. Terpecahnya garis spektum atomik menandakan orientasi momentum sudut elektron yang berbeda ketika elektron berada di dalam medan magnet.

Bilangan kuantum azimut menyatakan sub kulit tempat elektron berada dan bentuk orbital, serta menentukan besarnya momentum sudut elektron terhadap inti.

Banyaknya subkulit tempat elektron berada tergantung pada nilai bilangan kuantum utama (n). Nilai bilangan kuantum azimut dari 0 sampai dengan (n - 1). Bila n = 1, maka hanya ada satu subkulit yaitu l = 0. Sedangkan n = 2, maka ada dua subkulit yaitu l = 0 dan l = 1.

Seandainya dibuat dalam tabel maka akan tampak sebagai berikut :
Tabel 2. Hubungan bilangan kuantum utama dan azimut serta subkulit.
Bilangan Kuantum
Utama (n)
Bilangan Kuantum
Azimut (I)
Banyaknya SubKulit
1
0
1
2
0
1
2
3
0
1
2
3
4
0
1
2
3
4
Sub kulit yang harganya berbeda-beda ini diberi nama khusus:
l = 0 ; sesuai sub kulit s (s = sharp)
l = 1 ; sesuai sub kulit p (p = principle)
l = 2 ; sesuai sub kulit d (d = diffuse)
l = 3 ; sesuai sub kulit f (f = fundamental)
Tabel 3. Hubungan subkulit sejenis dalam kulit yang berbeda pada atom.
Kulit
Nilai n
Nilai I
Jenis Subkulit
K
1
0
1s
L
2
0
2s
1
2p
M
3
0
3s
1
3p
2
3d
N
4
0
4s
1
4p
2
4d
3
4f
3.       Bilangan Kuantum Magnetic (m)
Momentum sudut elektron L merupakan sebuah vektor. Jika vektor momentum sudutL diproyeksikan ke arah sumbu yang tegak atau sumbu-z secara tiga dimensi akan didapatkan besar komponen momentum sudut arah sumbu-z dinyatakan sebagai Lz. bilangan bulat yang berkaitan dengan besar Lz adalah m. bilangan ini disebut bilangan kuantum magnetik. Karena besar Lz bergantung pada besar momentum sudut elektron L, maka nilai m juga berkaitan dengan nilai l.
m = −l, … , 0, … , +l
misalnya, untuk nilai l = 1, nilai m yang diperbolehkan adalah −1, 0, +1.
Bilangan kuantum magnetik menyatakan orbital tempat ditemukannya elektron pada subkulit tertentu dan arah momentum sudut elektron terhadap inti. Sehingga nilai bilangan kuantum magnetik berhubungan dengan bilangan kuantum azimut. Nilai bilangan kuantum magnetik antara - l sampai + l.
Hubungan antara bilangan kuantum azimut dengan bilangan kuantum magnetik dapat Anda perhatikan pada tabel 6.
Tabel 6. Hubungan bilangan kuantum azimut dengan bilangan kuantum magnetik.
Bilangan Kuantum Azimut
Tanda
Orbital
Bilangan Kuantum
Magnetik
Gambaran
Orbital
Jumlah
Orbital
0
s
0
1
1
p
-1, 0, +1
3
2
d
-2, -1, 0, +1, +2
5
3
f
-3, -2, -1, 0, +1, +2, +3
7
4.      bilangan kuantum spin (s).
Bilangan kuantum spin diperlukan untuk menjelaskan efek Zeeman anomali. Anomali ini berupa terpecahnya garis spektrum menjadi lebih banyak garis dibanding yang diperkirakan. Jika efek Zeeman disebabkan oleh adanya medan magnet eksternal, maka efek Zeeman anomali disebabkan oleh rotasi dari elektron pada porosnya. Rotasi atau spin elektron menghasilkan momentum sudut intrinsik elektron. Momentum sudut spin juga mempunyai dua orientasi yang berbeda, yaitu spin atas dan spin bawah. Tiap orientasi spin elektron memiliki energi yang berbeda tipis sehingga terlihat sebagai garis spektrum yang terpisah.

Bilangan kuantum spin (s): menunjukkan arah perputaran elektron pada sumbunya. Dalam satu orbital, maksimum dapat beredar 2 elektron dan kedua elektron ini berputar melalui sumbu dengan arah yang berlawanan, dan masing-masing diberi harga spin +1/2 atau -1/2.

2.4              Spektrum Emisi dan Spektrum Absorpsi Atom
Spektrum merupakan bukti adanya tingkat-tingkat energy dalam suatu atom. Spectrum dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu spektrum emisi dan spektrum absorpsi yang dapat diamati menggunakan spektroskop.

Spektrum emisi dihasilkan oleh suatu zat yang memancarkan gelombang elektromagnetik dan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu spectrum garis, spectrum pita, dan spectrum kontinu. Spectrum garis dihasilkan oleh gas-gas bertekanan rendah yang dipanaskan. Spectrum ini terdiri dari garis-garis cahaya monokromatis dengan panjang gelombang tertentu yang merupakan karakteristik dari unsur yang menghasilkan spectrum tersebut. Spectrum pita dihasilkan oleh gas-gas dalam keadaan molekuler, misalnya gas H2, N2, O2, dan CO. spectrum yang dihasilkan berupa kelompok-kelompok garis yang sangat rapat sehingga membentuk pita-pita. Spectrum kontinu adalah spectrum yang terdiri atas cahaya dengan semua panjang gelombang, walaupun dengan intensitas yang berbeda. Spectrum ini dihasilkan oleh zat padat, zat cair, dan gas yang berpijar.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV_QtN1CQ_GFdYvI5vZAuJGPSQY6AyK02CrqQ9e_Vf_6V5aiDlMzIq1oLRCpRSWZ11JfQo3sXKH_tefXyacfMpIFjEwdC_v3Cr5QlbxQQwnnLzK_JHpG7edsDqBc1IPKdE6cESX9iBABvU/s320/spektrum+emisi.jpg
Gambar … spectrum garis emisi atom hydrogen, helium, neon, sodium, dan raksa

Spektrum absorpsi adalah spektrum yang terjadi karena penyerapan panjang gelombang tertentu oleh suatu zat terhadap radiasi gelombang elektromagnetik yang memiliki spectrum kontinu. Spectrum ini terdiri dari sederetan garis-garis hitam pada spectrum kontinu. Contoh spectrum absorpsi adalah spectrum matahari. Secara sepintas spectrum matahari terlihat seperti spectrum kontinu. Akan tetapi, jika dicermati akan tampak garis-garis terang-gelap yang disebut garis-garis franhoufer. Adanya garis-garis franhoufer disebabkan cahaya putih dari bagian inti matahari diserap oleh atom-atom atau molekul-molekul gas dalam atmosfer matahari maupun atmosfer bumi.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6AlRyFmO-2InhJukJELRRdfsvtvOe_aE6dcpZrKoFIjLizHr04tXOelzNdpfzCdyKC6K5HVyZ52MU-le4gB8Vw7YbgEK5ZXwGTe3ZmieyiOPeQ8-qM7AzD38nDX9yBc6I2Nj_jxMk1_GZ/s320/spektrum+emisi-absorpsi.jpg
Gambar … Spektrum absorpsi dan emisi dari atom hidrogen


2.5              Energi Ionisasi
Ionisasi adalah proses fisik mengubah atom atau molekul menjadi ion dengan menambahkan atau mengurangi partikel bermuatan seperti elektron atau lainnya. Proses ionisasi ke muatan positif atau negatif sedikit berbeda. Ion bermuatan positif didapat ketika elektron yang terikat pada atom atau molekul menyerap energi cukup agar dapat lepas dari potensial listrik yang mengikatnya. Energi yang dibutuhkan tersebut disebut potensial ionisasi. Ion bermuatan negatif didapat ketika elektron bebas bertabrakan dengan atom dan terperangkap dalam kulit atom dengan potensial listrik tertentu. Ionisasi terdiri dari dua tipe: Ionisasi sekuensial dan ionisasi non-sekuensial. Pada fisika klasik, hanya ionisasi sekuensial yang dapat terjadi sehingga disebut ionisasi klasik. Ionisasi non-sekuensial melawan beberapa hukum fisika klasik dan akan dijelaskan di bagian ionisasi kuantum.
Ionisasi klasik
Mengacu pada fisika klasik dan model atom Bohr, membuat ionisasi atomik dan molekuler amat ditentukan. Menurut fisika klasik, energi elektron yang melebihi energi potensial listrik kulit di mana elektron tersebut berada, elektron tersebut akan berpindah. Hal ini bisa diumpamakan dengan orang yang tidak akan bisa melompati pagar satu meter jika ia tidak bisa melompat setinggi satu meter. Elektron tidak akan bisa melewati kulit berpotensial listrik 13,6 eV jika tidak memiliki setidaknya 13,6 eV energi. Menurut prinsip ini, elektron bebas harus memiliki energi yang lebih besar dari kulit potensialnya. Jika elektron tersebut memiliki energi cukup untuk melakukan itu, maka elektron itu akan menuju ke tingkatan energi yang terendah, dan sisa energi akan diradiasikan. Ionisasi sekuensial pada dasarnya mendeskripsikan bahwa bilangan muatan ion hanya didapatkan dari bilangan muatan terdekatnya saja sebanyak satu bilangan. Seperti contoh, ion bermuatan +2 hanya bisa didapatkan dari ion bermuatan +1 atau +3 saja.

Dari
Ke

Padat
N/A
-
Cair
N/A
-
Gas
N/A
Ionisasi
Plasma
-
-
Rekombinasi/Deionisasi
N/A



















BAB III
CONTOH SOAL


3.1       Contoh Soal Pilihan Ganda
1.      Besar momentum sudut elektron yang menepati subkulit d adalah…..
a. nol
b. ħ
c. V2 ħ
d. V6 ħ
e. V3 ħ

2.      Untuk bilangan kuantum orbital l = 2, maka nilai bilangan kunatum magnetik m yang mungkin adalah….
a. nol
b. -1,0,+1
c. -2,0,+2
d. -2,-1,0,+1,+2
e. -3,0,+3
3.      Apabila energi elektron atom hidrogen pada lintasan dasar adalah -13,6 eV, maka energi ionisasi pada atom hidrogen yang berasal dari lintasan n=3 adalah….
a. 1,51 eV
b. 4.53 eV
c. 9,07 eV
d. 10,60 eV
e. 12,09 eV

4.      Energi elektron atom hidrogen pada lintasan dasar adalah E. Energi maksimum foton yang dipancarkan atom hidrogen berdasarkan deret Balmer adalah…
a. 5/6 E
b. 1/9 E
c. 3/4 E
d. 1/4 E
e. 1/2 E
5.      Perbandingan jari-jari elektron pada bilangan kuantum 2 dan pada bilangan kuantum 3 adalah….
a. 2 : 3
b. 2 : 4
c. 3 : 2
d. 4 : 9
e. 9 : 4

6.      Menurut atom Bohr, besar momentum anguler sebuah elektron atom hidrogen yang mengelilingi inti pada bilangan kuantum n adalah……
a. nh / 2π
b. 2
π / nh
c. nh
d. nhf
e. 1 / nhf

7.      Elektron dengan bilangan kuantum yang tidak diijinkan adalah….
a. n=3 ; l=
0 ; m=0 ; s=-½
b. n=3 ; l=1 ; m=1 ; s=+½
c. n=3 ; l=2 ; m=-1 ; s=-½
d. n=3 ; l=1 ; m=2 ; s=-½
e. n=3 ; l=2 ; m=2 ; s=+½

8.      Energi foton sinar tampak yang dipancarkan atom hidrogen ketika terjadi transisi elektron dari n=4 ke n=2 ( E1=-13,6 eV ) adalah…
a. 2,55 eV
b. 3,40 eV
c. 6,80 eV
d. 13,6 eV
e. 54,4 eV

9.      Bila elektron berpindah dair kulin n ke kulit k pada atom hidrogen, maka panjang gelombang yang terjadi adalah….( R = konstanta Rydberg )
a. 8/9 R
b. 9/8 R
c. 17/9 R
d. 9/17 R
e. 16/15 R

10.  Elektron atom hidrogen berpindah dari lintasan n=3 ke n=1. Apabila konstanta Rydberg=1.097 x 10+7 m‾¹, maka panjang gelombang foton yang diradiasikan oleh atom tersebut adalah…
a. 1026 Aº
b. 1097 Aº
c. 1215 Aº
d. 2115 Aº
e. 6541 Aº























BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
1.      Atom merupakan partikel yang sangat kecil. Atom tersusun atas 3 partikel utama sub atom yang terdiri atas proton (bermuatan positif) dan neutron (tidak bermuatan) yang terletak pada inti atom dan elekton (bermuatan negatif) yang bergerak bebas dan mengelilingi inti atom.
2.      Spektrum merupakan hasil yang diperoleh bila suatu berkas energy radiasi dibagi-bagi kedalam panjang-panjang gelombang komponennya.Berdasarkan bentuknya spectrum dibagi 2, yaitu : spectrum kontinou dan spectrum diskontinou. Spektrum kontinou adalah spectrum sinar yang mengandung semua jenis gelombang yang ada didaerah tertentu, sehingga terlihat seperti sambung-menyambung dan tidak ada bagian yang kosong, contohnya Pelangi. Spektrum diskontinou adalah spectrum yang hanya mengandung gelombang tertentu, sehingga terdapat daerah kosong. Spektrum jenis ini terbagi dua, yakni: spectrum emisi dan spectrum absorpsi
3.       Besarnya energy yang dikandung dalam electron atom hydrogen adalah En = -
4.      Model atom Bohr menunjukkan bahwa elektron-elektron didalam atom berada didalam garis-garis lingkaran (orbit) dengan tingkat energi yang berbeda mengelilingi inti.
5.      Model atom mekanika gelombang (model atom modern) menyatakan bahwa electron tidak dapat dipastikan keberadannya, hanya dapat ditentukan kebolehjadian terbesar electron  berada(orbital).
6.      Konfigurasi elektron, yaitu penyebaran elektron dalam orbital-orbital atom. Pengisian orbital tersebut mengikuti aturan yang disebut prinsip aufbau dimana elektron-elektron dalam atom sedapat mungkin memiliki energi terendah.
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymod.2003.Kimia Dasar (konsep konsep inti)..Jakarta:Erlangga
Goldberg, David.2005.Kimia untuk Pemula. Jakarta:Erlangga
Oxtoby. Prinsip-prinsip Kimia Modern.Jakarta:Erlangga
Ralph, Petrucci. Kimia  Dasar.1986.Jakarta:Erlangga
Sudarmo, Unggul.2007.Kimia SMA 1.Jakarta:Phibeta
Suminar, Achmadi.1991.Ikatan  Kimia.Bandung:ITB
Syukri S.1999. Kimia Dasar I. Bandung:ITB