JUDUL MAKALAH
“MEMBACA KRITIS,
LITERAL DAN KREATIF”
DISUSUN OLEH
DOSEN
TAHUN 2013-2014
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
I.
LATAR BELAKANG 1
II.
RUMUSAN MASALAH 2
BAB II PEMBAHASAN 3
I.
PENGERTIAN MEMBACA 3
II.
MANFAAT MEMBACA 3
III.
MACAM-MACAM MEMBACA 4
A.
Membaca Kritis 4
B.
Membaca Literal 7
C.
Membaca Kreatif 9
BAB III PENUTUP 11
I.
KESIMPULAN 11
DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I
PENDAHULUAN
I.
LATAR
BELAKANG
Dalam upaya peningkatan mutu sumber
daya manusia Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam
rencana strategis (Renstra) Depdiknas 2005-2009 menekankan bahwa perspektif
pembangunan pendidikan tidak hanya untuk mengembangkan aspek intelektual saja
melainkan juga watak, moral, sosial, dan fisik peserta didik atau dengan kata
lain menciptan manusia Indonesia seutuhnya. Semua jenjang lembaga pendidikan
formal (Sekolah) mempunyai tugas untuk mensintesa itu semua.
Salah satunya meningkatkan cara membaca
dengan baik. Seorang akan mendapatkan banyak wawasan pengetahuan dengan
membaca. Hal ini tertuang dalam tujuan Negara Republik Indonesia dalam
Undang-undang Dasar Negara alenia ke empat yang berbunyi “mencerdaskan
kehidupan bangsa”.
Membaca adalah cara paling tepat untuk belajar. Banyak cara dan teknik dalam membaca
yang bisa gunakan. Setelah itu kita pun bisa mendapatkan manfaat dari apa yang
sudah kita baca.
Dan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Membaca dari dosen
serta perlunya menambah wawasan kita tentang Membaca, baik dari jenis-jenis
membaca, tujuan dan contoh-contoh dari membaca itu sendiri, maka dari itu kami
merasa perlu mengembangkan sedikit tentang teknik-teknik membaca kritis,
literal, dan kreatif yang yelah diberikan atau dijelaskan oleh dosen kami dalam
tiap permatakuliahan Membaca.
Dalam pembahasan ini kami menjabarkan tentang pengertian, tujuan, dan contoh-contoh dari teknik membaca cepat, membaca
kreatif, dan membaca literal dalam kehidupan sehari-hari.
II.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan penjelasan di dalam latar
belakang di atas dapat difokuskan telaahnya pada 5 permasalahan :
1.
Apakah membaca itu?
2.
Apa tujuan dan manfaat membaca?
3.
Macam-macam membaca (Apa itu membaca kritis?, Apa itu membaca
literal?, Apa itu membaca kreatif?)
BAB II
PEMBAHASAN
I.
PENGERTIAN MEMBACA
Devinisi dari kumpulan para ahli tentang membaca
adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi
dari sesuatu yang ditulis.
Membaca melibatkan pengenalan simbol
yang menyusun sebuah bahasa.
Membaca dan mendengar
adalah 2 cara paling umum untuk mendapatkan informasi. Informasi yang didapat
dari membaca dapat termasuk hiburan,
khususnya saat membaca cerita fiksi
atau humor.
Sebagian
besar bahan kegiatan
membaca dilakukan/diperoleh
dari kertas.
Batu
atau kapur
di sebuah papan tulis dan juga tampilan komputer
dapat pula selalu dibaca
untuk saat ini.
Membaca
dapat menjadi sesuatu yang dilakukan sendiri maupun dibaca keras-keras. Hal ini
dapat menguntungkan pendengar lain, yang juga bisa membangun konsentrasi kita
sendiri.
II.
MANFAAT MEMBACA
Kita tahu bahwa buku adalah jendela dunia, untuk
mengetahu isi sebuah buku kita perlu memiliki kemampuan membaca. Banyak
sekali manfaat yang akan didapat dengan membaca. Manfaat dari membaca untuk
kita menurut beberapa
kesimpulan adalah :
- Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
- Ketika sibuk membaca, sesorang terhalang masuk dalam kebodohan.
- Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja.
- Dengan sering membaca, seseorang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
- Membaca membatu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
- Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
- Dengan sering membaca, seseorang dapat mengambil manfaat dari pengalama orang lain, seperti mencontoh kearifan orang bijaksanan dan kecerdasan para sarjana.
- Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya baik untuk mendapat dan merespon ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari disiplin ilmu dan aplikasi didalam hidup.
- Keyakinan seseorangakan bertambah ketika dia membaca buku2 yang bermanfaat, terutama buku2 yang ditulis oleh penulis2 muslim yag saleh. Buku itu adalah penyampai ceramah terbaik dan ia mempunyai pengaruh kuat untuk menuntun seseorang menuju kebaikan dan menjauhkan dari kejahatan.
- Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia2.
- Dengan sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai model kalimat, lebihlanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat.
III.
MACAM-MACAM MEMBACA
A.
Membaca Kritis
Membaca Kritis (critial reading) atau sejenis
membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, medalam,
Evaluatif serta Analitis dan bukan hanya mencari kesalahan. Dalam bahasa
Inggris digunakan istilah padanan “membaca Kritis” atau Creatical Reading antara lain interpretative
reading atau membaca Interpretatif (Dawson Cat Al, 1963:84) dan membaca
kreatif atau Creative Reading (Anderson;1972:210)
Pada umumnya, membaca kritis (membaca interpretatif
ataupun membaca kreatif) memnuntut pambaca agar :
1.
Memahami maksud penulis.
2.
Memahami organisasidasar tulisan.
3.
Dapat menilai pengujian penuis/pengarang.
4.
Dapat menerapkan prinsip-prinsip kritis pada bacaan
sehari-hari.
5.
Meningkatkan minat baca, kemampuan baca ndan berfikir
kritis.
6.
Mengatahui prinsip-prinsip pemilihan bahan bacaan.
7.
Membaca majalah atau publikasi-publikasi parodik yang
serius.
a.
Memahami Maksud Penulis
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam membca kritis adalah menentukan
serta memahami maksud dan tujuan penulis. Kabanyakan tulisan memenuhi satu
(atau lebih) dari kempat tujuan umum wacana (discaurse) yaitu : Memberi (ti
inform), Meyakinkan (to convince), Mengajak, Mendesak, Meyakinkan (to persude)
atau Menghibur (to entertain).
b.
Manfaat kemampuan Membaca dan Berfikir Kritis
Manfaat membaca dan berfikir kritis juga menuntut agar kita sadar akan
sikap-sikap serta prasangka-prasangka kita sendiri dan unsur-unsur lain dalam
latar belakang pribadi kita yang mungkin mempengaruhi kegiatan membaca.
c.
Memahami Organisasi Dasar Tulisan
Maksud Penulis dalam menulis sebuah artikel sebagian besar menentukan sifat
dan lingkup pembicaraannya, rangka dasar, rangka dasar, sikap umum dan
pendekatannya.
c.
Menilai Penyajian Pengarang
Sebagai tambahan terhadap memperhatikan maksud dan
caranya mnyusun bahan tersebut, kita harus menentukan apakah dia telah mencakup
pokok masalah secara memuaskan atau tidak. Pernyataan tersebut diajukan dari
berbagai segi, diantaranya :
1)
Informasi
2)
Logika
3)
Bahasa
4)
Kualifikasi
5)
Sumber-sumber informasi yang digunakan oleh pengarang
(daftar pustaka).
d.
Menerapkan Prinsip-prinsip Kritis Pada Bacaan
Sehari-hari.
Bertumpuknya bahan bacaan memperingatkan serta mendoorong kita pada untuk
menciptakan prinsip-prinsip yang apat membimbing kita dalam membaca.
e.
Meningkatkan Minat Membaca
Untuk meningkatkan minat membaca ini perlu sekali kita berusaha :
a)
Menyediakan waktu membaca untuk membaca.
b)
Memilih bahan bacaan yang baik.
f.
Prinsip-prinsip Pemilihan Bahan Bacaan
Uraian-uraian terdahulu akan menolong kita untuk menetapkan buku-buku apa
yang ingin kita baca, diantaranya Buku-buku apa yang ingin kita baca dan
Norma-norma kritik
g.
Membaca Majalah
Sebagaian besar dari uraian yang diadakan pada “Membaca
Kritis” ini dititk beratkan serta dipusatkan pada pembacaan buku, tetapi
sebenarnya prinsip-prinsip dasar dapat diterapkan dengan cara yang sama pada
kegiatan kita membaca majalah yang lebih baik.
B.
Membaca Literal
a.
Pengertian Membaca Literal
Terampil dan mampu membaca tidak diperoleh secara
alamiah, tetapi diperoleh melalui proses pembelajaran yang bertahap dan
sistematis. Haryadi dan Zamzami (1996: 303) menyatakan bahwa membaca adalah
suatu aktivitas yang disengaja dan terencana. Dengan melakukan aktivitas proses
membaca berarti melakukan aktivitas memproses makna kata, memahami konsep,
memahami informasi dan memahami ide yang disampaikan penulis dan dihubungkan
dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki oleh pembaca.
Kemampuan memahami isi bacaan diperlukan kompetensi
seperti yang dikemukakan oleh Billet dan Temple dalam Burn, Roe dan Ross,
(1996: 34), yaitu: Pengetahuan yang telah dijumpai oleh pembaca (prior
knowledge), pengetahuan tentang struktur teks (Knowledge Of Text Structure) dan
kegiatan menemukan makna (Active Search For Information). Pengetahuan yang
sebelumnya telah dipunyai oleh pembaca merupakan pembendaharaan sejumlah
pengetahuan tentang apa yang tersimpan dalam schemata dan dalam struktur
psikologis pembaca. Penguasaan struktur teks bacaan deskripsi, eksposisi,
argumentasi, narasi, dan persuasi ciri khas tersendiri. Kegiatan menemukan
makna merupakan hal yang penting, karena dengan menemukan makna, maka dapat
memahami isi bacaan yang dibaca.
Menurut Burn, Reo dan Ross, (1996: 43) menyatakan
bahwa: “Membaca pemahaman literal adalah membaca teks bacaan dan memahami isi
bacaan tentang apa yang disebutkan di dalam teks yang tersurat.”
Kompetensi membaca pemahaman seperti yang diuraikan
tersebut di atas adalah suatu hal yang mutlak dimiliki oleh siswa sejak usia
SD. Hal ini dapat dicapai setelah mereka mampu membaca permulaan. Membaca
permulaan diajarkan pada kelas rendah di SD, yaitu kelas satu dan kelas dua.
Sementara membaca pemahaman mulai diajarkan pada tingkat kelas tiga dan dimulai
pada latihan pemahaman tingkat rendah (literal) dan secara bertahap
dikembangkan sesuai jenjang kelasnya.
b.
Tujuan Membaca Literal.
Membaca literal bertujuan hanya mengenal arti yang tertera secara
tersurat dalam teks bacaan. Pembaca cukup menangkap informasi yang tertera
secara literal (reading the lines) dalam teks bacaan. Ia tidak berusaha
mendalami atau menangkap lebih jauh. Teknik seperti ini biasanya dipakai dalam
proses belajar mengajar tingkat rendah, misalnya siswa SD-SMP.
c.
Contoh Membaca Literal.
Siswa SD yang diberi tugas membaca sebuah buku cerita atau buku tentang
ilmu pengetahuan.
C.
MEMBACA KREATIF
a.
Pengertian Membaca Kreatif.
Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang
tidak hanya sekedar menagkap makna tersurat, makna antar baris, tetapi juga
mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari.
Dalam membaca kreatif, pembaca dituntut mencermati
ide-ide yang dikemukakan penulis, kemu-dian membanding-bandingkannya.
Proses lebih penting dari kegiatan membaca kreatif itu
tidak sekadar menangkap makna dan maksud bahan bacaan, tetapi juga menerapkan
ide-ide atau informasi yang tertuang dalam bacaan dalam kehidupan sehari-hari,
khususnya kualitas hidupnya. Pembaca juga diharapkan dapat melakukan aktivitas
yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidupnya berdasarkan informasi dari
bacaannya. Dengan menerapkan informasi diharapkan, kualitas hidup pembaca akan
lebih terarah dan meningkat. Kalau ternyata begitu selesai membaca tidak ada
tindak lanjutnya, berarti ia bukan pembaca kreatif.
Dalam diri seorang pembaca kreatif secara otomatis
akan tampak sejumlah kemajuan, baik dalam kognitif, afektif, maupun
psikomotorik. Dengan kata lain, tingkatan membaca kreatif lebih tinggi dari pada membaca literal atau kritis.
b.
Manfaat Membaca Kreatif.
Membaca kreatif akan memberikan banyak manfaat dalam
berbagai bidang. Misalnya, wacana tentang siraman rohani, pemikiran para
budayawan, informasi cara merawat kesehatan tubuh, informasi soal cara membuat
makanan atau barang.
Ada juga yang memberikan informasi soal cara
memanfaatkan lahan milik kita, misalnya membudidayakan tanaman hias, tanaman
obat, dan lain-lain. Apabila Anda tertarik untuk memelihara ternak atau
tanaman, dari buku pun Anda dapat belajar cara merawatnya, memilih pupuk atau
pakan yang diperlukan, dan sebagainya. Pilihan lain untuk menambah pengetahuan
antara lain, cara membuat bangunan dan menata ruangan secara artistik, termasuk
cara merenovasi suatu bangunan agar terkesan lebih nyaman dan indah.
c.
Tujuan Membaca Kreatif.
§ Memahami
informasi yang didapat dengan lebih mendalam.
§ Mengetahui
sesuatu dengan lebih mendalam.
d.
Contoh Membaca Kreatif.
Seorang mahasiswa/pembaca saat membaca sebuah buku tidak akan berhenti disitu saja, tetapi ia selalu mencatat
sesuatu yang dianggap penting, menandai sesuatu yang dianggap sulit/asing, dan
selalu mengaplikasikannya dengan kehidupannya serta meningkatkan bacaannya.
BAB III
PENUTUP
I.
KESIMPULAN
Dari pemaparan diatas dapat ditarikkesimpulan bahwa dalam
membaca terdapat banyak teknik-teknik dengan tingkatan dan fungsinya
masing-masing, membaca literal umum digunakan pada siswa SD/tingkat dasar,
teknik membaca cepat digunakan untuk mendapatkan informasi secara cepat, dan
membaca kreatif digunakan untuk mendapatkan informasi yang tersirat sekaligus
informasi yang tak tersirat dalam bacaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Membaca (diakses) Oktober.10.2013
http://bahasaindonesiayh.blogspot.com/2012/05/membaca-kreatif.html (diakses) Oktober.10.2013
http://unohamdani.blogspot.com/2010/06/makalah-membaca-literal-membaca-kreatif_27.html (diakses) Oktober.10.2013
http://mbegedut.blogspot.com/2013/04/pengertian-membaca-menurut-para-ahli.html (diakses) Oktober.10.2013
No comments:
Post a Comment