Wednesday, October 30, 2013

REMAJA DAN NARKOBA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang Masalah
Hubungan narkoba dengan generasi muda dewasa ini amat erat. Artinya amat banyak kasus kecanduan dan pengedaran narkoba yang di dalamnya terlibat generasi muda, khususnya remaja sekolah dan luar sekolah (putus sekolah). Menurut perhitungan pada pakar dan pers ada sekitar 4 juta orang yang terlibat narkoba. Bahkan narkoba sudah memasuki sekolah-sekolah. Jenis narkoba yang sering ditemukan adalah pil nipan dan daun ganja.
Makalah yang berjudul Bahaya Narkoba Bagi Remaja ini kami tujukan kepada para remaja, Mahasiswa, Pelajar ataupun pada Halayak ramai yang membaca makalah ini agar bisa mengerti tentang bagaimana bahaya narkoba yang bisa membuat kita lalai dalam hal apapun. Dengan harapan yang maka semoga makalah yang sedemikian singkat ini bisa membantu dan menambah wawasan anda tentang pengertian dan bahaya narkoba itu sendiri

1.2       Tujuan Penulisan
Penulisan ini dilakukan untuk memberikan informasi atau gambaran mengenai:
1.   Informasi-informasi yang benar tentang narkoba
2.   Peran orang tua dalam upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba
3.   Upaya dalam pencegahan narkoba
4.   Peran dan tanggung jawab remaja.



















BAB II
PERMASALAHAN

2.1       Arti Definisi & Pengertian Narkoba Sebagai Zat Terlarang
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya.
Penyalahgunaan narkoba adalah suatu pemakaian non medical atau ilegal barang haram yang dinamakan narkotik dan obat-obatan adiktif yang dapat merusak kesehatan dan kehidupan produktif manusia pemakainya. Berbagai jenis narkoba yang mungkin disalahgunakan adalah tembakau, alkohol, obat-obat terlarang dan zat yang dapat memberikan keracunan, misalnya yang diisap dari asapnya. Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan ketergantungan zat narkoba, jika dihentikan maka si pemakai akan sakaw. Penyalahgunaan atau kebergantungan narkoba perlu melakukan berbagai pendekatan. Terutama bidang psikiatri, psikologi, dan konseling. Jika terjadi kebergantungan narkoba maka bidang yang paling bertanggung jawab adalah psikiatri, karena akan terjadi gangguan mental dan perilaku yang disebabkan zat narkoba mengganggu sinyal penghantar syaraf yang disebut system neurotransmitter didalam susunan syaraf sentral (otak). Gangguan neurotransmitter ini akan mengganggu :
1.   Fungsi kogitif (daya pikir dan memori),
2.   fungsi afektif (perasaan dan mood),
3.   psikomotorik (perilaku gerak),
4.   komplikasi medik terhadap fisik seperti kelainan paru-paru, lever, jantung, ginjal, pancreas dan gangguan fisik lainnya.

Dadang hawari menjelaskan bahwa selain mengganggu jiwa, zat narkoba juga merusak organ fisik seperti lever, otak, paru, janin, pankreas, pencernaan, otot, endokrin dan libido. Zat tersebut juga mengganggu nutrisi, metabolisme tubuh, dan menimbulkan inveksi virus. Jika putus dari narkoba si pemakai akan mengalami sakaw. Pada peristiwa ini timbul gejala seperti air mata berlebihan (lakrimasi), cairan hidung berlebihan (rhinorea), puril mata melebar, keringat berlebihan, mual, muntah, diare, bulu kuduk beriri, menguap, tekanan darah naik, jantung berdebar, insomnia, agresif.

2.2       Jenis-jenis/Golongan Narkoba.
v Golongan Narkoba
Narkoba dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:
1.   Narkotlka – untuk menurunkan kesadaran atau rasa.
2.   Psikotropika – mempengaruhi psikis dan pengaruh selektif susunan syaraf pusat otak
3.   Obat atau zat berbahaya

Dari segi efek dan dampak yang ditlinbulkan pada para pemakai narkoba dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan /jenis:
  • Upper adalah jenis narkoba yang membuat si pemakai menjadi aktif seperti sabusabu, ekstasi dan amfetamin.
  • Downer adalah golongan narkoba yang dapat membuat orang yang memakai jenis narkoba itu jadi tenang dengan sifatnya yang menenangkan / sedatif seperti obat tidur (hipnotik) dan obat anti rasa cemas.
  • Halusinogen adalah napza yang beracun karena lebih menonjol sifat racunnya dibandingkan dengan kegunaan medis.

v  Jenis-Jenis narkoba lain antara lain :
  • Marijuana
Adalah nama khusus untuk Hemp, suatu tanaman tinggi mencapai 2 meter, bentuk daun mirip daun singkong, daun warna hijau dan tumbuh terbaik didaerah pegunungan. Zat kimia addictive utama didalam marijuana adalah tetra hydrocannabinol yang dapat dideteksi melalui air kencing. Para pecandu narkoba menghisap marijuana dengan rokok atau pipa. Jika putus dari zat marijuana, maka si pemakai akan sakaw dengan gejala macam-macam seperti mata berair, hidung berselesma, badan jadi nyeri. Pemakaian yang semakin banyak zat marijuana akan menyebabkan kehilangan memori, kemampuan belajar, dan motivasi.Marijuana juga dapat menyebabkan distorsi persepsi (penyimpangan persepsi dari kenyataan), kehilangan koordinasi, detak jantung meningkat timbul rasa cemas yang terus menerus. Sebagai akibat medical dapat menyebabkan kerusakan paru, batuk kronis, bronchitis.

  • Cocaine.
Cocaine sering dihirup melalui hidung, akan tetapi juga diisap dengan rokok atau jika disuntikkan akan berdampak penyakit HIV/AIDS. Akibat cocaine terhadap fisik pemakai adalah terhambatnya saluran darah, pupil mata membesar, panas badan meningkat, denyut jantung meningkat, darah tinggi, perasaan gelisah, nyeri, cemas. Menghisap crack cocaine bersama rokok akan menimbulkan paranoia(sejenis penyakit jiwa yang meyebabkan timbul ilusi yang salah tentang sesuatu dan akhirnya bisa bersifat agresif akibat delusi yang dialaminya). Cocaine dapat menyebabkan kematian karena pernafasannya tersendat lalu otak kekurangan oksigen.



  • Methamphetamine.
Adalah sejenis obat yang kuat yang menyebabkan orang kecanduan yang dapat merangsang saraf sentral. Dapat dikonsumsi melalui mulut, dihirup, daya serangnya ke otak si pemakai.

  • Heroin.
Kebanyakan pemakai heroin menyuntikkan zat tersebut ke dalam tubuhnya. Si pemakai merasakan gelora kesenangan diiringi panas badan, mulut kering, perasaan yang berat dan mental jadi kelam berawan menuju depresi di dalam system saraf sentral. Jika dihentikan maka si pemakai akan sakaw, gelisah, sakit pada otot dan tulang, insomnia, muntaber. Untuk menghilangkan kecanduan harus ada kerja sama antara pecandu dengan pembimbing/dokter. Biasannya hal ini dilakukan oleh konselor spesialis narkoba dengan menggunakan muti-methods/konseling terpadu. Metode dokter dengan memberi opiates sedikit demi sedikit dalam jangka panjang untuk pngobatan kecanduan heroin dimaksudkan agar pasien tidak melakukan injeksi yang sangat membahayakan dirinya karena over dosis dan bahaya penyakit HIV dan hepatitis C.


v  Club Drugs.
·        Ecstasy.
Dapat menyebabkan depresi, cemas dalam tidur, kecemasan, paranoia. Ciri fisik : ketegangan otot, mual, pingsan, tekanan darah tinggi. Menyebabkan kerusakan otak karena sel otak rusak diserang oleh obat tersebut yang menimbulkan si pasien agresif, mood, kegiatan seks meningkat, tidur terus, sensitif kena penyakit.

·         Rohypnol.
Obat ini amat beresiko terhadap kesehatan manusia pemakai, seperti liver, ginjal, tekanan darah, kerusakan pada otak. c. Gammahydroxybutyrate. Akibat over dosis adalah kehilangan kesadaran, serangan jantung. d. Ketamine. Gejala yang dipakai adalah menimbulkan efek halusinasi dan mimpi yang diinginkan. Jika over dosis berakibat kehilangan memory, mengigau, kehilangan koordinasi.

2.3       Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
v Lingkungan
Faktor lingkungan menyangkut teman sebaya, orang tua,dan remaja itu sendiri.Pada mass remaja, teman sebaya menduduki peran utama ads kehidupan mereka, bahkan menggantikan peran keluarga/orang tua dalam sosialisasi dan aktivitas waktu Luang dengan hubungan yang bervariasi dan membuat norms dan sistem nilai yang berbeda. Faktanya:
1.   Pada masa remaja terjadi jarak fisik dan Psikologis yang cendrung berakibat penurunan kedekatan emosi, dan kehangatan, bahkan cendrung timbul konflik remaja dengan orang tua.
2.   Konflik keluarga membuat remaja tergantung pads teman sebaya uantuk dukungan emosi.

v Faktor Individu
Selain faktor lingkungan,peran genetik jugs merupakan komponen yang berpengaruh terhadap penyalahgunaan narkoba, setidaknya untuk beberapa individu. Sederhananya, orang tua pelaku penyalahgunaan narkoba cendrung menurun kepada anaknya, terlebih pads ibu yang sedang hamil.Faktor-faktor individu lainnya adalah: Sikap positif terhadap”minum*quot;. Sifat mudah terpengaruh, kurangnya pemahaman terhadap agama, pencarian sensasi atau kebutuhan tinggi terhadap “excitment”



v Faktor Teman Sebaya
Teman sebaya memiliki pengaruh yang paling dasyat terhadap penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja. Anak dari keluarga baik-baik, nilai sekolah baik, lingkungan baik cenderung terlibat narkoba jika Leman-temannya menggunakan narkoba.

v Faktor Sekolah, Kerja, dan Komunitas
·        Kegagalan Akademik
1.   Komitmen rendah terhadap sekolah : datang sekolah hanya untuk ketemu teman , merokok, lalu bolos.
2.   Transisi sekolah : peralihan j enj ang sekolah yang berakibat penurunan prestasi memberi andil dalam penyalahgunaan narkoba.
3.   Faktor komunitas biasanya akibat : komunitas permisif terhadap hukum dan norms, kurang patuh terhadap aturan,status sosial ekonomi.

Pengguna narkoba memiliki emosi yang naik turun dan tidak ragu mumukul orang atau berbicara kasar terhadap anggota keluarga atau orang yang berada disekitarnya.Dan apabila ditegur atau dimarahi, maka menunjukan sikap membangkang.
2.4       STRATEGI PENANGANAN
v Pendektesian Terhadap Anak
1.   Perhatikan perubahan pada diri si anak (bohong,bolos,bengong bego, dan bodoh);
2.   Perhatikan prestasi, aspirasi dan masalh yang ada di sekolah.
3.   Perhatikan kegiatan keagamaan si anak dan harga diri si anak.
4.   Perhatikan perubahan emosi dan hubungan anak dan orang tua.

v Pendekatan Psikologis
Faktor Individu
a.           Ciptakan hubungan akrab dalam keluarga.
Ciptakan kesadaran bahwa keberhasilan dan kegagalan merupakan usaha sendiri, orang lain hanya Fasilitator
b.           Libatkan secara intensip si anak terhadap aktivitas keagamaan.

Faktor Keluarga
a.           Ciptakan keharmonisan dalam keluarga , hilangkan jarak antara orang tua dengan membangun suasana demokratis. Ciptakan komunikasi yang produktif dan terapkan aturan yang jelas.
b.           Faktor Teman Sebaya, Sekolah dan Lingkungan
c.           Perhatikan prestasi belajar anak dan terns memberi semangat.
d.           Cermati Tatar belakang dan prilaku teman-teman terdekat si anak.
e.           Cermati  jika ada perubahan kebiasaan si anak dari biasanya.
















BAB III
PENUTUP

3.1          Kesimpulan
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan sebagainya. Orang tua meruapakan orang lebih tua atau dituakanatau orang yang telah melahirkan kita yaitu ibu dan bapak. Orangtua bisa berperan sebagai pemberi informasi yang benar tentang narkoba pada anaknya, sebagai pengawas, sebagai pembimbing, mengenal teman anak-anak dan bekerja dengan orang tua lain dan guru. Upaya pencegahan terhadap bahaya narkoba dapat dilakaun dengan 3 cara intervensi yaitu: pencegahan primer pencegahan sekunder dan pencegahan tersier. Upaya pengulangan terhadap bahaya narkoba dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu: upaya pre-emtif, upaya preventif dan upaya penegakan hukum.

3.2       Saran
·        Siswa perlu mengadakan pertahanan diri dari bahaya narkoba yang selalu mengancam.
·        Agar siswa yang terlibat dalam narkoba harus selalu jujur dan giat belajar, agar ada yang membantu supaya siswa yang terkena narkoba jangan lagi bergaul dengan preman/pecandu.

No comments: